Jakarta - Sebuah program antivirus terkenal mengacaukan statistik kunjungan ke situs internet. Akibatnya, situs tertentu bisa jadi populer secara tiba-tiba padahal bukan karena lonjakan pengunjung sungguhan.
Kekacauan itu disebabkan fasilitas LinkScanner yang terdapat pada AVG Antivirus 8.0, termasuk yang versi gratisan. Padahal di dunia ini diperkirakan ada 20 juta pengguna AVG versi gratis.
Seperti dikutip detikINET dari TheRegister, Minggu (22/6/2008), fasilitas tersebut akan melakukan pemindaian pada hasil pencarian di Google sebelum pengguna mengkliknya. Akibatnya, situs-situs tersebut seakan-akan mendapatkan kunjungan padahal sebenarnya tidak.
Awalnya, LinkScanner ini sempat mengkhawatirkan bagi pemasang iklan di situs Google. Pasalnya, para pemasang iklan harus membayar sesuai jumlah klik yang berasal dari halaman di Google. Ditakutkan banyak klik yang berasal dari program AVG LinkScanner dan bukan dari pengunjung sungguhan.
Belakangan diketahui bahwa AVG LinkScanner ini tidak akan merugikan pemasang iklan karena mereka melakukan pemindaian melalui alamat asli situs dan bukan referensi Google. Artinya, kunjungan dari AVG tak akan dicatat sebagai klik yang harus dibayar.
Namun ada satu masalah lain yang dikeluhkan pengelola situs. Kunjungan dari program antivirus tersebut juga akan mengambil kuota bandwidth pengelola situs dan biaya ini akan semakin besar seiring makin banyaknya pengguna AVG Antivirus 8.0. Saat ini ada 70 juta pengguna AVG antivirus dengan 50 juta di antaranya belum menggunakan versi terbaru.